What We Talk About When We Talk About Love

What We Talk About When We Talk About Love - Raymond Craver

What We Talk About When We Talk About Love

Awal mula aku tahu buku ini, ketika aku membaca buku Murakami tentang pengalamannya berlari disela-sela kesibukannya, What I Talk About When I Talk About Running, a Memoir. Dengan jujur Murakami menyampaikan bahwa judul bukunya tersebut terinspirasi dari buku Raymond Carver, What We Talk About When We Talk About Love. Rasa penasaran ditambah dengan begitu banyak review yang mengatakan bahwa buku ini memukau membuatku menjadi tertarik untuk menyelesaikan bacaan ini. Dan kesimpulan yang bisa kusampaikan bahwa buku ini sangat bagus dan memberikan perspektif baru tentang cinta.

Kebanyakan dari kita menganggap bahwa cinta itu adalah tentang cerita indah yang selalu saling mengisi satu sama lain. Tentang kisah menemukan seseorang yang tepat seumur hidup kita. Namun Carver mengisahkan dalam bukunya bahwa cinta juga bisa berupa bentuk lain, seperti perasaan negatif dalam perbuatan kasar dan abusif, cinta juga bisa berbentuk perasaan yang memberikan kekuatan untuk merubah pasangan menjadi lebih baik, walau berulang kali disakiti dan tanpa sadar terikat dalam hubungan abusif dan toxic. Seseorang yang menyakiti pasangannya secara fisik atau perasaan juga merasakan cinta, cinta dalam bentuk berbeda. Cinta tak melulu sesuatu yang positif, namun juga hal negatif yang kita temukan dari relasi dari dua orang yang saling mencintai. Cinta yang membuat kita semakin kosong.

Pesan-pesan tentang cinta dalam bentuk yang berbeda yang mungkin tidak seperti cerita indah yang kita bayang-bayangkanlah yang berusaha disampaikan Raymond Carver dalam bukunya. Ceritanya dimulai dalam sebuah setting percakapan antara 4 orang sahabat tentang relationship, dimasa lalu dan yang sekarang mereka jalani. Masing-masing mereka terikat dalam pernikahan, Terri telah lama menikah dengan Mel McGinnis serta Nick telah menikah dengan Laura selama delapan bulan. Namun sebelumnya mereka telah pernah menikah dengan pasangan mereka masing-masing sebelum hidup bersama dengan pasangan mereka yang sekarang.

Terri mengungkap dalam ceritanya bahwa hubungannya dengan Ed dimasa lalu sangat buruk. Terri seringkali mendapatkan perlakuan kasar dan serangan-serangan fisik dari Ed, bahkan ada waktu dimana Ed berupaya membunuh Terri. Namun setiap kali melakukan perlakuan kasar itu, Ed selalu mengatakan bahwa dia mencintai Terri. Terri meyakini bahwa itu cinta, namun dalam bentuk yang lain, bukan seperti yang dia rasakan sekarang dengan Mel, suaminya yang sekarang. Sesuatu yang sulit dipahami bagaimana mungkin dalam sebuah emosi negatif dan abusif, mereka bisa merasakan cinta. Mel, suami Terri yang sekarang mempertanyakan hal itu, namun tidak dalam posisi cemburu dan menghakimi, Mel tetap memvalidasi apa yang Terri rasakan. Secara gamblang sang penulis, Raymond Craver memberikan jawaban secara langsung dengan menunjukkan bagaimana kisah antara Nick dan Laura yang dalam relasi pernikahan. Kisah hubungan relasi percintaan mereka selalu disertai dengan kontak fisik romantis dan cukup erat. Bagaimana Nick yang secara langsung memegang tangan Laura dan lalu memberikannya sebuah ciuman romantis ke Laura. Laura menunjukkan secara langsung kepada Terri bagaimana cinta yang sejati sebenarnya, sesuatu kekosongan yang dirasakan Terri selama dalam relasi yang toxic dengan Ed. Sebuah paradox dan kekontrasan antara dari relasi Terri - Ed dan Nick Laura, disatu sisi relasi Terri dan Ed yang abusif dan saling melukai menunjukkan cinta menguras Terri, disisi lain relasi Nick dan Laura menunjukkan bagaimana cinta yang saling melengkapin dan saling mengisi.

Dalam gilirannya bercerita, Mel juga menyampaikan bahwa kita semua seolah tahu cinta itu apa, padahal sebenarnya kita semua tidak tahu. Dia mengatakan bahwa dia mencinti Terri, tapi dia juga tahu dia juga cinta kepada istri pertamanya, Marjorie. Hal yang sama juga yang dialami oleh Terri, dimasa lalunya dia mencintai Ed, walau sekarang dia bersama Mel. Nick dan Laura yang masih dalam masa-masa “bulan madu” dalam 8 bulan pernikahan mereka, pada masa lalunya mereka mencintai orang lain. Seandainya sesuatu terjadi kepada salah satu pasangan dari mereka yang sekarang, Mel yakin, mereka masing-masing akan menangis dalam kedukaan hingga satu waktu berhenti menangis dan kembali mencoba menjalani kehidupan dan berusaha menemukan cinta yang lain. Kita tidak benar-benar tahu apa yang namanya cinta.