Gunung Rinjani - pendakian yang indah

Gunung Rinjani

Peta 3 Dimesi Pendakian Rinjani dari Google Earth

Gunung Rinjani - pendakian yang indah

Lokasi : Lombok, Nusa Tenggara Barat

Tinggi : 3727

Tanggal: mei 2021

GPX : Gunung Rinjani - pendakian yang indah

Kalau ingin naik gunung, cuman untuk sekali saja, pergilah ke gunung terindah, Rinjani!

Ujar salah satu guide yang menemani kami sepanjang perjalanan mendaki Rinjani, Mei 2021 yang lalu. Rinjani memang indah, pemandangan yang ditawarkan tidak hanya puncak dan Danau Segara Anak yang sebagai satu kesatuan yang membuat rasa lelah hilang telah sampai diatas. Padang Ilalang yang luas, lembah dan perbukitan nan indah, mata air panas, air terjun dan hutan yang rindang. Paket lengkap untuk sebuah trek pendakian. Sangat memuaskan perjalanan kali ini.

Tidak seperti gunung lainnya di-sekitaran Pulau Jawa yang bisa ditempuh hanya dengan 2 hari dan 1 malam, trek pendakian Rinjani begitu panjang, setidaknya butuh 4 hari dan 3 malam untuk menyelesaikan gunung ini dan setidaknya untuk mendapatkan semua tempat yang ditawarkannya. Dari Sembalun, Plawangan, Puncak, Danau Segara Anak hingga turun melalui Torean. Setidaknya itulah tempat utama yang kami jalani kemarin.

Untuk mendaki ke Rinjani setidaknya ada 6 jalur pendakian yang dibuka yaitu Air Berik, Sembalun, Senaru, Tete Batuh, Timbanuh dan Torean. Sembalun menjadi jalur pendakian favorit untuk dapat mencapai puncak dan Torean menjadi jalur dengan pemandangan yang paling indah sekaligus menjadi jalur yang paling susah medannya. Para pendaki dapat mengurus sendiri dan mendaftarkan diri pada situs Taman Nasional Gunung Rinjani untuk mendapatkan izin pendakian dengan biaya senilai Rp. 5.000/hari untuk pendaki Indonesia dan Rp. 150.000/hari untuk pendaki Internasional. Ya biayanya perhari, berarti untuk pendakian yang direncanakan selama 4 hari dan 3 malam, kita harus membayar Rp. 20.000 per-orangnya. Biaya ini cukup masuk akal, mengingat bahwa ketika kita tidak sampai kesalah satu pos akhir pendakian pada waktu yang telah ditentukan (akhir hari ke 4) maka akan dibentuk tim untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Kita juga dapat mengikuti Paket Wisata untuk pendakian di Rinjani dan tidak perlu lagi repot-repot mengurus pendaftaran tersebut. Juga tersedia Guide dan Porter yang dapat membantu kita untuk membawa perlengkapan kita selama pendakian. Untuk Porter sendiri biayanya sekitar Rp. 250.000 hingga Rp. 300.000 per-hari-nya.

Download file GPX


Jalur Sembalun yang kita lalui kemarin pemandangannya didominasi oleh savana hijau. Waktunya tepat banget untuk melakukan pendakian ke Rinjani pada April atau Mei, karena Rinjani baru saja dibuka pendakiannya diawal April, kondisinya masih asri dan bersih, padang ilalangnya masih hijau. Setiap tahunnya pendakian di Rinjani akan ditutup dari 1 Januari hingga 31 Maret untuk dilakukan perawatan dan penghijauan Rutin. Dari pos sembalun kita akan menuju tempat camping pertama di Plawangan. Setidaknya kalau kita berangkat pagi sekitar pukul 07.00 atau 08.00 pagi, kita bisa tiba di Plawangan sektiar pukur 18.00 atau lebih cepat. Malam pertama pendakian akan dihabiskan di Plawangan, punggungan bukit yang luas yang dapat menampung ratusan tenda disini. Untuk summit, perjalanan menuju puncak, biasanya akan dimulai dari Plawangan sekitar pukul 02.00 atau 03.00 pagi keesokan harinya. Dari Plawangan menuju puncak sendiri akan memakan waktu hingga 7 jam. Medan kepuncak sendiri cukup berat karena kita akan berjalan dipunggungan yang artinya pendakian akan lebih terjal, ditambah dengan pijakan kita sebagian besar batu kerikil dan pasir, membuat perjalanan menjadi lebih susah.

Gunung Rinjani

Puncak Gunung Rinjani

Setelah mencapai puncak, kita akan turun ke Danau Segara Anak dan akan Camping disini pada malam kedua. Danau Segara anak sendiri sebenarnya merupakan kawah yang tidak aktif lagi. Kawah ini sekarang hanya menyisakan Gunung Barujari yang masih aktif dan mengeluarkan asap panas dipuncaknya. Pemandangan dari Danau Segara Anak sangat indah dipagi hari dengan latar belakang puncak Rinjani dan Gunung Barujari, ada air terjun didekat danau untuk mandi dan sumber air panas yang dapat digunakan untuk berendam. Sehabis pendakian, relaksasi dikolam air panas membuat lelah dan penat hilang. Di Danau ini juga banyak ikan, sehingga akan banyak pendaki dan penduduk lokal yang mancing dipinggiran danau. Oiya, Gunung Rinjani juga banyak menyimpan cerita dan legenda yang dipercaya oleh penduduk lokal, salah satunya ialah Gunung Rinjani dipercaya sebagai pusat semesta oleh umat Hindu Bali, sehingga tidak jarang kita akan menemui warga yang ke Rinjani untuk melakukan upacara adat.

Dari Danau perjalanan dilanjutkan untuk turun melalui Jalur Torean, dari sinilah perjalan ekstrim dimulai. Selain ekstrem kita akan disuguhkan pemandangan yang indah melalui jalu torean ini. Menurutku jalur Torean merupakan jalur pendakian terindah di Rinjani, karena sepanjang jalur ini kita akan melewati banyak pemandangan indah. Medan yang akan dilalui mulai hutan rindang, lembah yang hijau, lereng perbukitan, menyeberangi sungai dan alur aliran lahar dingin, tak jarang juga dalam pendakian ini kita akan dibantu dengan tali webing dan anak tangga. Kita akan melewati beberapa air terjun dan sungai berbelerang. Disepanjang perjalanan juga terdapat sumber mata air yang dapat digunakan untuk minum.

Rinjani 1/64: Begitu tiba di Lombok, tergoda untuk mencoba banyak aktivitas wisata dan mengunjungi tempat-tempat baru, tapi harus fokus persiapan diri dan stamina untuk pendakian ke Rinjani Rinjani 2/64: Pendakian dimulai dari pos pendakian Sembalun, berjalan melewati perkampungan warga dan perkebunan selama kurang lebih 1 jam, kemudian jalur pendakian berlanjut ke Savana Rinjani 3/64: Berjalan terus dari Pos Sembalun selama kurang lebih 3 jam akhirnya tiba juga di Pos 1, Pementan Rinjani 4/64: Plang pos-nya tenyata dilengkapi dengan jarak yang ditempuh hingga kepuncak. Tujuan untuk hari ini ialah harus tiba di-Plawangan, sekitar 5.3 kilometer lagi, semoga bisa tiba sebelum malam Rinjani 5/64: Istirahat sebentar di Pos 1, lanjut perjalanan lagi. Jalur pendakian masih sama, medannya Savana dengan jalan setapak yang bisa dilalui motor. Di Rinjani ada juga jasa ojek hingga ke pos 2, harganya sekitar Rp. 150.000 Rinjani 6/64: Terus melangkah akhirnya pukul 11.00 tiba juga di pos 2, Tingengean. Disini biasanya dijadikan check point untuk makan siang, namun karena kita belum lapar akhirnya kita beristirahat sebentar dan kemudian melanjutkan lagi perjalan. Nanti makan siang di pos 3 Rinjani 7/64: Plawangan masih sekitar 3.9 km lagi, puncak sekitar 7.7 km lagi. Semangat!!! Rinjani 8/64: Walau treknya banyak percabangan, namun plang arah dan keterangan yang terpasang cukup jelas. Lanjut berjalan menuju pos 3 Rinjani 9/64: Menuju pos 3, Jalan masih panjang! Rinjani 10/64: Pukul 12.30, perjalanan masih jauh menuju pos 3. Beberapa pendaki memilih untuk beristirahat sebentar, makan atau bahkan tidur. Rinjani 11/64: Sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan savana hijau berbukit-bukit nan indah. Melewati beberapa jembatan dan alur aliran lahar dingin seperti ini, karena tidak erupsi alur alirannya jadi seperti sungai yang kering. Rinjani 12/64: Akhirnya tiba juga di Pos 3 - Padabalong pukul 13.30 Rinjani 13/64: Plawangan tinggal 2.2 km lagi, masih ada waktu panjang untuk makan, istirahat, peregangan badan dan tidur! Lebih baik jangan daki gunung kalau cuma buat buang sampah, INGAT SAMPAHMU! Rinjani 14/64: Jalur pendakian berbatasan langsung dengan alam liar, jadi akan banyak ditemui binatang liar. Salah satunya Monyet Pusuk, monyet yang berekor panjang ini dikeramatkan oleh warga sekitar Rinjani 15/64: Pukul 15.00 akhirnya kita tiba di Pos 4 - Cemara Siu. Istirahat dulu dan jajan Rinjani 16/64: Di pos 4 masih terdapat warung dan juga porter Keril. Jadi kalau sudah capek bisa menyewa Porter untuk bawain keril sampe ke Plawangan. Rinjani 17/64: Trek pendakian sekarang sudah tidak lagi savana, pohon-pohon mulai tampak, mungkin sebentar lagi akan memasuki hutan Rinjani 18/64: Dari tempat kita berjalan, sebenarnya puncak sudah keliatan, tapi kecil banget Rinjani 19/64: Mungkin besok kita akan menyusuri punggungan itu, kayaknya nanjak terus gaada bonus-bonusnya Rinjani 20/64: Hari sudah mulai sore, tapi Plawangan rasanya belum juga sampai, mau gimana lagi harus terus berjalan, sebelum malam Rinjani 21/64: Akhirnya tiba juga di Plawangan sekitar pukul 17.30. Setelah tenda berdiri, makan, kemudian tidur. Malam sebelumnya baru saja gerhana, sehingga kali ini bulan penuh (full moon) Rinjani 22/64: Kita bangun pukul 3.00 pagi untuk memulai summit attack. Pendakian ke Puncak, pukul 06.00 matahari sudah mulai tampak, langit menguning. Rinjani 23/64: Pendakian ke puncak ternyata lebih berat, namun dengan adanya pemandangan matahari terbit lelahnya teralihkan Rinjani 24/64: Selain matahari terbit, ketika kita melihat kebelakang juga ada pemandangan indah Danau Segara Anak. Rinjani 25/64: Matahari sudah penuh keluar, Savana yang kita lalui tadi tampak kuning keemasan. Dilihat dari sini, orang-orang di Plawangan kecil juga yah Rinjani 26/64: Kondisi trek pendakian, sebenarnya disepanjang trek pendakian ke Puncak ini, banyak ditemui pendaki yang tergeletak, tidur, beristirahat ataupun sudah menyerah. Summit ke Rinjani memang menguras tenaga, medannya yang panjang dan berbatu, naik tiga langkah turun dua langkah Rinjani 27/64: Perjalan sudah sejauh ini rasanya, gaada opsi untuk balik, yaudah tabah saja dan jalan perlahan. Nikmati setiap langkahnya Rinjani 28/64: Akhirnya setelah perjuangan panjang, pada pukul 10.00 pagi kita sampai ke puncak Rinjani. Ritual wajib berphoto dengan plang puncak Rinjani 29/64: Dari atas kita dapat melihat pemandangan gunung Barujari dan danau Segara Anak. Pukul 10.00 juga awan mulai naik Rinjani 30/64: Pendakian ke-Puncak memakan waktu 7 jam, untuk turunnya sekitar 4 jam. Pukul 15.00 kita sudah tiba kembali di Plawangan. Setelah beristirahat sejenak kita melanjutkan perjalanan turun ke danau Segara Anak. Kabut sudah turun. Rinjani 31/64: Berjalan kurang lebih 4 jam, pukul 18.00 akhirnya Danau mulai kelihatan yang artinya kita sudah hampir tiba di Kamp. Bisa istirahat, makan, peregangan dan tidur. Rinjani 32/64: Namaste, Paginya bagun tidur, cuaca cerah. Danau Segara anak dengan latar belakang Gunung Barujari sungguh indah. Rinjani 33/64: Danau Segara Anak Rinjani 34/64: Kondisi Camp di Danau Segara Anak pagi hari. Ada yang masih ditenda, ada yang bermain di pinggir danau, ada yang sedang mancing cari ikan. Rinjani 35/64: Ga jauh dari danau Segara Anak terdapat sumber air panas dan sungai yang dapat digunakan untuk mandi. Akhirnya setelah 3 hari ga mandi. Relaksasi dengan air panas enak juga. Rinjani 36/64: Air terjun dari sungai yang airnya berasal dari Danau Segara Anak. Segar! Rinjani 37/64: Didekat sungai dan pemandian air panas juga ada para pendaki yang Camping. Rinjani 38/64: Setelah makan siang, kita lanjutkan perjalanan turun melalui jalur Torean. Hari ketiga, Puncak sudah, Danau Segara Anak sudah, perjalanan jadi lebih santai. Sebelum turun dari Danau Segara Anak menuju basecamp Torean, Rombongan kita berfoto dulu Rinjani 39/64: Trek yang harus kita lalui, perpaduan lembah, hutan dan lereng Rinjani 40/64: Jalur Torean menyajikan pemandangan yang sangat indah dan menawan. Di sepanjang trek, kita akan melewati setidaknya 3 alur aliran sungai dan pemandangan air terjun, ini salah satunya Rinjani 41/64: Air terjun lainnya yang kita lalui. Jalur Torean juga lebih ekstrim dibandingkan jalur Sembalun yang kita lalui sebelumnya, turun naik-bukit, berjalan di lembah yang diapit kaki-kaki gunung Rinjani 42/64: Beberapa bagian trek pendakian harus melewati tangga seperti ini. Kita berganti-gantian dan saling tolong-menolong supaya bisa lewat Rinjani 43/64: Selain sungai, pendaki juga akan melalui alur jalur lahar dingin seperti ini. Rinjani 44/64: Ketemu sungai, istirahat lagi sambil main air. Karena sungai ini mengandung belerang, jadi gabisa dimimum Rinjani 45/64: Keril dilepas, ada yang ngerokok ada yang main air, ada yang ghibah. Macam-macam pokoknya Rinjani 46/64: Untuk melewati sungai berbelerang tersebut, terdapat jembatan darurat seperti ini. Jadi gantian lewatnya Rinjani 47/64: Setelah setengah perjalanan dari Danau Segara Anak menuju Desa Torean, kita beristirahat di-area Camp dekat dengan sungai. Kita nginap semalam lagi disini Rinjani 48/64: Camp kali ini dekat dengan hutan dan sungai. Masih ditemani full moon malam ini Rinjani 49/64: Pagi hari, matahari mulai terbit dilembah diantara dua gunung. Persiapan untuk pulang Rinjani 50/64: Mandi lagi. Tidak jauh dari camp kami ada sungai yang jernih dan segar. Dibagian agak keatas, kita mengambil air, bagian bawahnya bisa dipake untuk mandi Rinjani 51/64: Bagian atas dari sungai, tempat kita mengambil air yang dipake untuk minum Rinjani 52/64: Perjalanan selanjutnya kita memang benar-benar turun naik bukit dan melewati lereng-lereng gunung. Ada tempat yang cukup luas sedikit kita manfaatkan untuk beristirahat Rinjani 53/64: Aliran sungai tepat dibawah lereng yang kami lalui, sungai ini mengandung belerang dan sumber airnya dari danau Rinjani 54/64: Pemandangan didepan pegunungan hijau, sebentar-sebentar berhenti untuk mengambil gambar Rinjani 55/64: Kayaknya waktunya tepat yah, ke Rinjani bulan-bulan April-Mei. Rinjani baru dibuka setelah 3 bulan ditutup diawal tahun, awal musim kemarau. Pohon dan belukar masih hijau, cuaca juga bersahabat Rinjani 56/64: Walau sudah dua jam berjalan, capek ga terlalu berasa. Pemandangannya indah begini! Rinjani 57/64: Air terjun lainnya yang kita lalui. Cerita dari bapak porter yang bersama kami, sejak gempa 2018 yang lalu banyak perubahan terjadi dialur sungai dan Air terjun. Ada sungai yang jadi kering, air terjun yang berpindah. Rinjani 58/64: Ketemu aliran sungai kering, terus agak rindang ditutupi tebing, istirahat dulu sambil foto-foto Rinjani 59/64: Pukul 12.00 kita berhenti di area camp ditengah hutan. Istirahat dan makan siang. Rinjani 60/64: Porter yang menemani kami, selain membawakan perlengkapan kelompok, juga memasak makanan. Mereka akan berjalan duluan dan mempersiapkan makanan di pos-pos perjalanan Rinjani 61/64: Sajian makan dalam perjalanan kali ini yang paling nikmat adalah sambal ini. Dibuat oleh bapak Porter dan di-ulek langsung dengan alat seadanya Rinjani 62/64: Nasi, sayur sop dan ayam ditambah sambal yang tadi. Top! Rinjani 63/64: Tidak lupa juga buah-buahan segar! Rinjani 64/64: Setengah sisa perjalanan jalur Torean akan melalui hutan rindang seperti ini. Emang jalur Torean ini paket lengkap semua medan treking ada disini.


Pendakian Rinjani melalui Sembaluan lintas ke Torean memang menjadi pendakian terindah yang pernah kulalui. Sangat puas rasanya, walau memang melelahkan dengan jalur pendakian yang panjang dan ekstrem. Untuk pendakian selanjutnya ke Rinjani, kayaknya akan melewati jalur lain seperti Senaru dan Timbanuh. Jalur Timbanuh terdapat jalan untuk menuju ke Puncak Barujari.