Setahun di London dan hal yang kupelajari

Setahun yang lalu aku tiba di London untuk memulai kehidupan baru disini, untuk bekerja. Suatu keputusan besar dalam hidupku, sebuah lompatan besar dalam hidupku, lompatan untuk meninggalkan zona nyaman dan semua yang kupunya ada di Jakarta, di Indonesia, kemudian memulai hidup baru disini, di London. Sesuatu yang telah kupikirkan begitu lama sebelum aku memutuskan mengambil keputusan ini. Sesuatu yang telah kupersiapkan dengan sebaik-baiknya dan sebisaku. Persiapan tenaga, pikiran, mental dan waktu. Namun tetap saja, banyak hal yang terjadi, banyak hal yang tidak kusangka-sangka, yang tidak kupersiapkan sebelumnya. Dalam tulisan ini aku akan mencatatkan hal-hal yang kupelajari, sebagai pengingat bahwa ketika suatu saat nanti ketika aku pindah ketempat baru lagi, aku akan memberikan perhatian kepada hal-hal ini,

Alamat terdaftar dan tempat tinggal

Pertama dan yang utama yang menurutku penting ialah tempat tinggal dan alamat terdaftar. Ketika aku pertama kali datang kesini,

##

Jaminan Kesehatan dan Asuransi

Layanan Bank dan Keuangan

Pendidikan

Budaya

Life begin at 30/Life begin at 40/Atau apapunlah itu

Terimakasih dan Syukur

Dalam menjalani kehidupanku di London selama setahun belakangan ini, aku bersyukur atas banyak keberuntungan dan berkat yang datang padaku. Aku bersyukur atas teman-teman yang menemani, terutama teman-temanku di Indonesia yang selalu menemani chat dan menelepon dan menanyaiku kabar ketika awal-awal aku baru tiba di London dan menjalani hari-hari. Aku bersyukur atas komunitas Hiking TP yang selalu mengadakan perjalan-perjalan seru, yang membuatku bisa mengeksplor bagaimana pendakian disini, di Inggris. Kalau gaada kalian, mungkin aku akan mati kebosanan selama disini.

Terimakasih Tiroy, yang selalu mengecek kabarku setiap hari saat itu, dihari-hari awal aku di London, yang juga selalu ngomel-ngomel agar aku segera mengurus NHS dan asuransi saat awal-awal tiba di London, yang selalu menjadi orang yang bisa kutanyakan dan kuandalkan untuk semua masalah kesehatan. Sebagai dokter, jiwa alturistikmu sudah terasah dengan baik dan tetap peduli dengan aku sahabatmu yang jauh ini, dan kau melakukannya tanpa pamrih. Aku berdoa untuk sekolah spesialismu, lancar-lancar selalu. Terimakasih Neysa, untuk obrolan-obrolan melalui telepon yang selalu menghibur. Kadang aku juga lelah mendengar keluh-kesahmu tentang mantanmu, tentang kuliahmu, tentang semua masalah yang dirimu keluhkan, aku mencoba mengajakmu untuk mentertawakannya selalu dan itu berhasil tidak hanya membuatmu lupa sejenak dengan masalah itu, tapi juga menghiburku. Tolong jangan bergadang terus! Dan, terimakasih untuk Mega, entah mengapa yang dalam 5 tahun terakhir kita sangat jarang berinteraksi bahkan menanyakan kabar, namun tiba-tiba saja saat itu setelah aku beberapa lama di London, kita terhubung kembali. Bersyukur sekali atas kehadiranmu untuk satu masa paling rendah dalam hidupku di London, untuk menguatkanku saat itu, saat-saat aku kehilangan arah, tujuan dan motivasi setelah beberapa waktu di London. Semoga apa yang dirimu cita-citakan terwujud dengan pasanganmu yang sekarang! Terimakasih juga kepada teman-teman ‘Koentji Cisitu’ yang selalu punya jawaban ilmiah dan logis dari setiap problem yang di-share ke-group. Terimakasih kepada teman-teman ‘ChatGPT’ untuk diskusinya tentang hidup kalian ditempat-tempat kalian berada, aku jadi bisa mengetahui karakter dasar dan stereotip dari orang-orang asing yang kutemui. Aku selalu merasa beruntung dalam hidup setiap aku mengingat bahwa ada kalian dalam hidupku.